Mamuju. Tahukah Kamu ? Dalam era digital yang pesat ini, teknologi telah menjadi bagian penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Kini, lingkungan belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas secara fisik, melainkan telah berkembang ke dalam ruang digital.
Hal itu ditunjukkan dengan penggunaan software dalam proses belajar mengajar baik pada pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi sampai peningkatan kapasitas di lingkup pegawai pemerintahan dan swasta.
Sekarang, pembelajaran menggunakan software daring dikembangkan secara berkala yang dikenal e-learning. Pembelajaran jenis ini dinamakan Learning Management System atau disingkat LMS. Learning Management System (LMS) merupakan salah satu konsep dan teknologi yang sangat berperan dalam transformasi paradigma pembelajaran saat ini.
Apa itu LMS ?
Learning Management System (LMS) sering juga disebut Learning Management Platform, secara umum adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian materi pembelajaran.
Secara spesifik, Learning Management System merupakan program perangkat lunak berbasis web untuk manajemen, dokumentasi, pemantauan, pelaporan, administrasi dan distribusi konten pendidikan, program pelatihan, manual teknis, video instruksional atau bahan perpustakaan digital, dan proyek pembelajaran dan pengembangan.
Ide Learning Management System berasal dari e-learning. E-learning yang dikembangkan dari kebutuhan akan konten pendidikan dan alat pelatihan yang murah, mudah diakses, mudah digunakan, dinamis dan kolaboratif. Platform e-learning menyediakan infrastruktur Internet di mana pembelajaran terjadi melalui berbagai teknik partisipasi.
Learning Management System dapat dianggap sebagai jenis manajemen konten online atau platform pengiriman konten online. Ini digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan dan pendidikan kepada peserta melalui Internet. Ini memberikan konten dalam format yang dapat diakses, diunduh, dan dikerjakan dari lokasi mana pun di mana koneksi Internet tersedia. Fleksibilitas dan penghematan biaya ini adalah dua elemen kunci dari LMS.
Apa manfaat belajar menggunakan LMS ?
Learning Management System memiliki banyak manfaat atau kelebihan dalam proses pemebelajaran jarak jauh, berikut 7 manfaat atau kelebihan belajar menggunakan LMS :
1.Waktu pembelajaran jadi lebih efisien karena pembelajaran online dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
2.Biaya untuk menggunakan LMS lebih murah dibandingkan proses pembelajaran tatap muka.
3.Metode pembelajaran LMS yang menggunakan beberapa teknologi informasi berupa gambar, suara, animasi, video, dan teks membuat materi pembelajaran lebih mudah dipahami dan tidak membosankan.
4.Mendorong peserta untuk melakukan pembelajaran mandiri.
5.Konten pembelajaran dapat terdokumentasi dengan baik.
6.Memudahkan interaksi antara pengajar dan peserta dengan adanya fitur obrolan dan grup diskusi.
7.Hasil proses pembelajaran bisa terdokumentasi dengan baik.
Apa fitur-fitur LMS yang mendukung proses belajar online ?
Dalam platform atau aplikasi LMS biasanya memiliki beberapa fitur-fitur unggulan, antara lain:
1.Tampilan /User Interface (UI) yang mudah digunakan
Menyajikan antarmuka (interface) yang menarik bagi LMS sangat penting agar mudah diakses, dan mudah dipahami oleh para penggunanya. Pengguna LMS tidak akan merasa kebingungan saat menggunakannya. Bagi penyedia LMS, fitur antarmuka yang menarik juga dapat menambah estetika laman web LMS sehingga bisa menarik banyak calon pengguna baru.
2.Pendaftaran bisa dengan online
LMS menggunakan pendaftaran online. Pendaftaran merupakan fitur yang wajib dimiliki sebuah LMS. Melalui fitur ini peserta dapat mendaftarkan dirinya secara online melalui laman LMS.
3.Kelas daring (online)
Fungsi LMS untuk membantu pembelajaran daring, untuk itu LMS tentu memiliki fitur kelas daring. Apa yang dimaksud dengan kelas online, adalah kelas yang menyajikan proses belajar-mengajar tanpa mengharuskan kontak fisik.
Kelas online ini dapat menyajikan beragam materi pembelajaran digital, berupa video atau animasi pembelajaran, rekaman suara pengajar mengenai materi pembelajaran, dan dokumen materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri oleh peserta.
4.Fitur forum diskusi dan kelas
LMS juga harus menyediakan forum diskusi sehingga dapat menghubungkan antara peserta dan pengajar untuk berdiskusi membahas materi atau berbagi informasi, data, acara, survey, media dll menjadi lebih mudah. Forum dapat dibuat publik dan privat.
5.Fitur video conference
Fitur video conference untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara virtual, bisa dikatakan untuk pembelajar sinkronus. Dan Fitur Video conference bisa langsung digunakan untuk penyampaian materi secara langsung, dan berinteraksi antara peserta dan pengajar.
6.Kuis dan Ujian Online
LMS yang bagus juga menyediakan fitur kuis dan ujian online agar para pengajar dapat melakukan evaluasi belajar untuk peserta.
7.Laporan
LMS sudah selayaknya menyediakan fitur laporan yang dapat memudahkan pengajar dalam melacak perkembangan peserta. Fitur ini berguna juga untuk mengecek absensi peserta, intensitas para peserta mengakses materi pembelajaran, monitoring pengerjaan tugas peserta, dan melakukan rekap jawaban kuis dan ujian peserta.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Learning Management System (LMS) dapat membantu mendukung dan meningkatkan proses belajar mengajar melalui fitur lengkap seperti manajemen konten, alat pengajaran interaktif, pelacakan kemajuan, forum diskusi, dan integrasi dengan sistem akademik.
LMS dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran yang lebih fleksibel dan efisien baik dari aspek waktu maupun biaya dan dapat dilakukan kapan dan dimana saja. Fleksibilitas dan penghematan biaya ini adalah dua elemen kunci dari LMS.
Berbekal pemahaman mengenai manfaat dan keunggulan dari LMS, Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri merancang metode pemelajaran LMS yang dikenal LMS Pamong Desa dengan tujuan membangun sistem pembelajaran yang efektif, efisien dan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur desa dan pengurus kelembagaan desa melalui metode yang tepat dan berbasis kompetensi, serta menjangkau seluruh desa di Indonesia.(Supardi A./Behavioral Change Specialist P3PD)