Mamasa, Behavioral Change Specialist (BCS) Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Provinsi Sulawesi Barat kembali melakukan monitoring ke desa lokus P3PD Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Mamasa 17-20 September 2024.
Terdapat 4 Desa yang di kunjungi di Kabupaten Mamasa yaitu Desa Buntu Buda, Desa Rambusaratu, Desa Parondobulawan, dan Desa Sindagamanik.
Beberapa agenda yang menjadi diskusi dengan Pemdes diantaranya terkait Perdes LKD, Pentingnya peran LKD dalam perencanaan dan pembangunan desa, Sosialisasi LMS Pamong Desa, persepsi pemdes terkait pelaksanaan pelatihan tatap muka yang akan telah dilaksanakan.
BCS P3PD Sulbar mendorong Pemdes agar menyusun Perdes terkait pembentukan LKD serta mengedukasi bagaimana pentingnya peran LKD di Desa bahwa LKD merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang bertugas untuk membantu Kepala Desa dalam hal pemabnagunan desa terutama pemberdayaan masyarakat desa sesuai bidang masing-masing.
Selain itu BCS P3PD Sulbar juga mensosialisasikan LMS Pamong Desa. Tentang Apa itu LMS Pamong Desa, Apa manfaatnya, dan bagaimana tata cara pendaftaran di LMS Pamong Desa, serta bagaimana melakukan pelatihan melalui LMS Pamong desa di HP Android.
Lanjut itu, BCS melakukan wawancara dengan Kades Buntu Buda dan Rambusaratu terkait bagaimana persepsi Pemdes terkait pelaksanaan Pelatihan Aparatur Pemdes dan Kelembagaan Desa tahun 2024.
Pemdes Buntu Buda, Asman, SKM sangat mengapresiasi pelatihan yang telah dilaksanakan pada Bulan Agustus tahun 2024 ini, mengingat pelatihan tersebut sangat menarik dan banyak ilmu didapatkan. Begitu juga metode palelatihannya sangat menarik.
“alhamdulillah pak, bagus sekali pelatihan itu, banyak ilmu baru ayng kami dapatkan, apa lagi say aini baru 2 tahun menjabat. Ternyata banyak pale tugasnya desa yang harus dikerjakan. Metodenya juga bagus karena kita bisa sharing pendapat dan pengalaman dengan peserta dari kabuapten lain” Ungkap Asman, SKM
Hal senada juga disampaikan oleh Albert Kades Rambusaratu bahwa pelatihan ini sangat bagus dan menarik. Banyak pengalaman baru yang didapatkan selama mengikuti pelatihan. Selama ini Kades Rambusaratu berpikir bahwa Pemdes tidak dapat mendanai kegiatan PKK, namun setelah mengikuti pelatihan ternyata dana desa bisa digunakan untuk mendanai kegiatan-kegiatan PKK.
“Pelatihan ini sangat bagus dan menarik pak, banyak pengalaman baru yang kami dapatkan. Terutama terkait penganggaran PKK. Saya kir aitu dana desa tidak bisa didunakan untuk mendanai kegiatan PKK, akan tetapi ternyata bisa. Jadi waktu pelatihan pak, ibu-ibu PKK protes ke Kades.. hahahahhaha” ungkap Albert Kades Rambusaratu
Namun demikian, Harapan Kades Buntu Buda dan Kades Rambusaratu agar pelatihan tatap muka dapat dilaksanakan setiap tahun, sehingga perangkat desa lainnya dapat juga di undang. MEngingat memang di Kabupaten Mamasa, SDM para perangkat masih sangat rendah.
BCS P3PD Sulbar menjelaskan bahwa dalam rangka tindak lanjut pelatihan aparatur desa, maka Ditjen Bina Pemdes Kemendagri merancang aplikasi Learning Management System (LMS) Pamong Desa. LMS Pamong Desa di rancang untuk memudahkan para perangkat desa termasuk BPD dan LKD untuk meningkatkan kapasitas secara mandiri melalui LMS Pamong Desa.
Lanjut dijelaskan bahwa saat ini LMS Pamong Desa sudah dapat di akses melalui android dengan mendownload di play store. Sehingga para perangkat desa, BPD dan LKD dapat melakukan pelatihan mandiri dimana dan kapan saja melalui HP android masing-masing tanpa membuka laptop lagi selama memiliki akses internet.